Hai, saya Ares Brilatin, CGP Angkatan 9 dari Kota Yogyakarta. Kali ini saya kana berbagi tulisan terkait tugas pada Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Calon Guru Penggerak nantinya bisa mengembangkan ide dalam ruang kolaborasi menjadi prakarsa perubahan lewat perencanaan program/kegiatan. Yakni dengan menggunakan model manajemen perubahan BAGJA.
Dasar Filosofi Ki Hajar Dewantara
Dasar filosofi KHD merupakan landasan pendidikan yang bertujuan menuntun siswa menjadi insan berdaya guna di masyarakat. Filosofi KHD mengartikan pendidikan sebagai tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, menyadarkan kami para pendidik bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka salah satu kunci untuk mewujudkannya yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih, wadah bertumbuh kembangnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Poin atau Komponen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan
Program BANG TAMIJO (Bintang Perpustakaan SDN Bumijo). Program ini sebagai ajang mengembangkan keterampilan kepemimpinan siswa. Siswa bisa mengajak orang lain untuk giat berliterasi. Melalui program ini, siswa belajar mandiri mulai dari pemilihan bahan bacaan hingga mandiri membuat kegiatan-kegiatan literasi.
Program BANG TAMIJO menjadi sarana mengembangkan kemampuan bersosial dan berkolaborasi secara gotong royong. Seorang Bintang perpustakaan akan bekerjasama dengan kader-kader di setiap kelas untuk menggiatkan literasi.
Program BANG TAMIJO mampu menumbuhkembangkan kemampuan bernalar kritis siswa. Mereka dituntut untuk mampu kritis dalam memahami isi bacaan yang dipilih, berpikiran terbuka dalam menanggapi pendapat orang lain secara kritis dan logis. Guru berperan sebagai pengontrol dan fasilitator untuk siswa dalam mengembangkan cara berpikir yang sistematik terbuka dan kritis.
Melalu program BANG TAMIJO, siswa mampu mengembangkan kreativitas siswa. Salah satu kegiatan dalam program BANG TAMIJO adalah kegiatan ruang literasi. Siswa mengisi kegiatan ruang literasi dengan cara memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna dan berdampak.
Karakteristik Lingkungan Pendidikan Tumbuhnya Kepemimpinan Murid yang Akan Dikembangkan
Mengembangkan keterampilan mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk giat berliterasi
Perumusan Strategi Pelaksanaan Program
Menerapkan pendekatan Inkuiri Apresiatif atau IA lewat BAGJA
BAGJA merupakan singkatan dari lima tahapan kunci dalam metode inkuiri apresiatif pada program guru penggerak, yakni mencakup langkah-langkah berikut beserta tujuannya :
1. Membuat Pertanyaan
c. Rencana Pelibatan Murid (Voice, Choice, Ownership)
Strategi Suara/ Voice
d. Asset/Kekuatan Sumber Daya
Modal manusia yang terdiri atas murid-murid, rekan guru, dan kepala sekolah
e. Waktu / Penanggungjawab
Sosialisasi dilakukan sejak awal semester kepada seluruh warga sekolah melalui pengumuman Sosialisasi melibatkan komite, pengawas sekolah, dan pihak terkait melalui rapat. Setiap perwakilan kelas tampil menceritakan isi buku di depan seluruh siswa setiap akhir semester. Melalui kolaborasi bersama komite, dilakukan penilaian kepada peserta Ajang Bintang Perpustakaan. Pemenang Ajang Bintang Perpustakaan Sekolah diberikan apresiasi berupa piala bergilir dan menjadi duta Bintang Perpustakaan selama 1 semester. Setiap siswa terlibat dalam menggiatkan literasi melalui kegiatan ruang literasi yang disusun secara terjadwal oleh Bintang Perpustakaan dan kader. Jadwal tampil di ruang literasi adalah setiap hari Senin usai upacara bendera.
c. Rencana Pelibatan Murid (Voice, Choice, Ownership)
d. Aset/Kekuatan Sumber Daya
e. Waktu / Penanggungjawab
c. Rencana Pelibatan Murid (Voice, Choice, Ownership)
d. Asset/Kekuatan Sumber Daya
Modal manusia yang terdiri atas siswa, petugas perpustakaan, serta rekan guru.
e. Waktu / Penanggungjawab
c. Rencana Pelibatan Murid (Voice, Choice, Ownership)
d. Asset/Kekuatan Sumber Daya
e. Waktu / Penanggungjawab
c. Rencana Pelibatan Murid (Voice, Choice, Ownership)
d. Aset/Kekuatan Sumber Daya
e. Waktu / Penanggungjawab
Itulah demonstrasi kontekstual modul 3.3 yang saya susun mengenai contoh Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid di SD Negeri Bumijo Yogyakarta. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang Contoh Demonstrasi Kontekstual Modul 2.2 Guru Penggerak Tahun 2023.
Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan salah satu modul dalam Program Guru Penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional (KSE) siswa.
Dalam modul ini, guru penggerak diajak untuk mengeksplorasi konsep KSE, mulai dari kesadaran sosial, regulasi emosi, hubungan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam modul ini adalah demonstrasi kontekstual.
Demonstrasi kontekstual adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru penggerak untuk menerapkan konsep-konsep PSE dalam pembelajaran di kelas.
Demonstrasi kontekstual ini bertujuan untuk menguji pemahaman guru penggerak tentang konsep PSE dan kemampuannya dalam menerapkan konsep tersebut dalam praktik pembelajaran.
Baca Juga: Contoh Jawaban Instrumen Pendampingan Individu 6 Guru Penggerak 2023
Berikut ini adalah contoh demonstrasi kontekstual modul 2.2 Guru Penggerak tahun 2023:
Demonstrasi Kontekstual 1
Konsep: Kesadaran Sosial
Materi: Persatuan dan Kesatuan
Baca Juga: 5 Kompetensi Sosial Emosional Guru Penggerak Tahun 2023 Paling Lengkap
Demonstrasi Kontekstual 2
Konsep: Regulasi Emosi
Baca Juga: Contoh Jawaban Wawancara: Apa Pendapat Anda Tentang Guru Penggerak?
Demonstrasi Kontekstual 3
Konsep: Hubungan Sosial
Materi: Bahasa Indonesia
Itulah beberapa contoh demonstrasi kontekstual modul 2.2 Guru Penggerak tahun 2023. Demonstrasi kontekstual ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kelas. Guru penggerak dapat memilih konsep PSE yang sesuai dengan materi pembelajaran di kelasnya.
Baca Juga: Contoh Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2 Guru Penggerak Tahun 2023
Berikut ini adalah beberapa tips untuk melakukan demonstrasi kontekstual modul 2.2 Guru Penggerak:
Demonstrasi kontekstual merupakan salah satu cara yang efektif untuk menguji pemahaman guru penggerak tentang konsep PSE dan kemampuannya dalam menerapkan konsep tersebut dalam praktik pembelajaran.
Dengan melakukan demonstrasi kontekstual, guru penggerak dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengembangkan KSE siswa.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
15 Desember 2024 19:02 WIB
15 Desember 2024 18:54 WIB
15 Desember 2024 18:49 WIB
15 Desember 2024 18:40 WIB
Dialog Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3